Arif Setiawan
Ternyata tidur itu sangat penting untuk perkembangan sel otak baru. Jika memang kita terganggu pola tidurnya maka dipastikan regenerasi sel otak kita yang baru pun akan terhambat. Riset ini dimuat dalam Proceedings of the National Academy of Science.

Sebuah tim dari Universitas Princeton menemukan bahwa kurang tidur akan mempengaruhi hippocampus, suatu wilayah di otak yang terlibat dalam pembentukan ingatan.

Percobaan ini dilakukan pada tikus. Para peneliti membandingkan tikus-tikus yang dibuat tidak tidur selama 72 jam dengan tikus yang bebas mendapat waktu tidurnya.
Hasilnya, hewan yang tidak tidur menghasilkan hormon stres corticosterone dalam kadar jauh lebih tinggi. Mereka juga menghasilkan lebih sedikit sel-sel otak baru di wilayah hippocampus.

Hasil ini menunjukkan bahwa kenaikan kadar hormon stres akibat kurang tidur bisa menyebabkan pengurangan produksi sel di otak. Dan efek di atas berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. Buktinya, ketika pola tidur tikus dibuat normal kembali, tingkat produksi sel-nya belum juga naik selama dua minggu.

Walau belum diketahui apakah efek kurang tidur pada tikus ini akan sama bila diujikan pada manusia, namun sudah diketahui luas bahwa kurang tidur menyebabkan gangguan konsentrasi dan masalah lain. Dan daripada pertumbuhan sel-sel otak kita terganggu, lebih baik tidur dalam waktu yang cukup. Sebaiknya anda berhati-hati jika memang memiliki kesulitan untuk tidur segera lah berobat. (yz/sumber: cbn)

Arif Setiawan
Bagi yang pernah menonton Film animasi Kungfu Panda, sosok Master Oogway sangat fenomenal. Kura-kura tua yang sangat bijak ini quotes-nya memberi nilai tinggi bagi film ini. Jadilah Kungfu Panda tidak sekedar film animasi yang menghibur, namun sarat nilai moral.

Ada quotes yang membuat mata saya berbinar. Quotes yang diambil dari dialog Master Shifu, guru kungfu si Panda gendut bernama Po, dan Master Oogway di bawah Pohon Peach (peach tree).

Master Shifu sangat khawatir bahwa Panda takkan dapat mengalahkan Tai Lung, Seekor Macan Tutul Tangguh, musuh besar yang menjadi pengganggu kehidupan masyarakat Valley of Peace di film itu. Kekhawatiran ini dikarenakan Master Shifu terlalu termakan paradigma bahwa yang gendut itu pemalas, dan pemalas sulit menjadi pendekar tangguh. Ditambah hasil latihan Po yang mengecewakan sehingga tak kunjung menguasai jurus-jurus Kungfu. Maka filosofi pohon mengalir pada dialog berikutnya setelah Master Oogway menunjuk pada sebuah pohon peach:


"Look at this tree, Shifu. I cannot make it blossom when it suits me nor make it bear fruit before its time."

Shifu diminta mengamati pohon Peach. Master Oogway dengan bijak mengungkap sebuah kearifan dengan pohon sebagai obyek perenungan.

"Aku tidak bisa membuat bunga-bunganya mekar sesuai keinginanku atau tidak juga bisa membuatnya berbuah sebelum waktunya."

Sebuah ungkapan yang terasa dalam maknanya, bahwa kita tak bisa mengendalikan sesuatu meski se"sakti" apapun kita. Sekuasa, sepintar dan sekuat apapun kita, kita hanya mampu melakukan pekerjaan yang terbatas. Mengendalikan mekarnya bunga, mematangkan buah sebelum waktunya atau menggugurkan daun hanya dibawah kuasa-Nya. Itu adalah takdir-Nya.

Lalu Shifu menyela :

"But there are things we can control! I can control when the fruit will fall, I can control where to plant the seed! That is no illusion, Master!"

Ya, kita memang bisa mengontrol hal lain seperti kapan buah itu bisa dipanen dan dimana biji dari pohon akan ditanam. Semua itu bukan ilusi. Itu semua bisa kita lakukan. Kita bisa berusaha untuk menjadi lebih baik. Kita bisa menghindar dari takdir buruk ke takdir baik, dengan ikhtiar kita tentu. Tuhan tak akan menyia-nyiakan usaha hamba-Nya. Siapa yang mau berusaha, maka dia akan dapat merubah sesuatu/takdirnya.

Master Oogway menanggapi selaan dari Shifu dengan sebuah ungkapan menarik :
"Ah, yes. But no matter what you do, that seed will grow to be a peach tree. You may wish for an apple or an orange, but you will get a peach."

Master Oogway mengingatkan bahwa kita harus bekerja dengan apa yang kita miliki. Kita tidak bisa bekerja berdasarkan keinginan, mimpi atau harapan yang belum kita capai. Pohon peach adalah pohon yang mereka miliki saat itu, sedang apel dan jeruk adalah keinginan Shifu. Tak mungkin mengharap pohon peach berbuah apel atau jeruk. Maka pohon peach itulah sumber daya yang akan menggerakkan kerja, dan dalam film itu pohon peach adalah Po, si Panda gendut.

Cerita berlanjut dengan sebuah pesimisme Shifu dengan ungkapan:

"But a peach cannot defeat Tai Lung!"

Shifu mengungkapkan pesimisme melihat kedigdayaan Tai Lung. Dia makin pesimis melihat hasil latihan Po tidak menunjukkan hasil yang memuaskan. Pesimisme dia makin menguat melihat sebuah "ilusi" tentang karakter makhluk gendut yang cenderung malas dan lamban.

"Maybe it can, if you are willing to guide, to nurture it, to believe in it."

Lagi lagi Oogway meluncurkan kata-kata bijaknya unyuk meyakinkan keraguan Shifu.

Bila kita punya kemauan kuat membimbing, menaruh perhatian besar dan percaya penuh dengan hasil yang akan dicapai maka semua keraguan akan sirna. Pohon saja bisa tumbuh dengan subur dengan diberi perhatian dan kepercayaan yang tinggi, apalagi manusia. Manusia dengan akal dan hati yang dia miliki akan lebih membutuhkan perhatian, bimbingan dan kepercayaan dari orang lain terhadapnya untuk bisa meraih sukses.

"But how? How? I need your help, master."

Shifu akhirnya merengek. Dia seolah tak puas hanya dengan penjelasan Master Oogway yang filosofis itu.

Akhirnya Master Oogway meninggalkan Shifu dengan sebuah pesan.

"No, you just need to believe. Promise me, Shifu, promise me you will believe."

Aahh… benar-benar seorang Master yang bijak. Oogway tak mau membiarkan sahabat atau muridnya terkungkung dalam pesimisme yang mendalam. Dia menyuruh Shifu percaya bahwa ia akan berhasil melatih Po menjadi pendekar kungfu yang hebat agar bisa mengalahkan Tai Lung.

Berjanjilah, kita akan percaya. Percaya bahwa kita akan berhasil mengatasi masalah, mencapai target-target, membahagiakan orang-orang terkasih dan bisa memberi lebih banyak manfaat bagi lingkungan. :)

Arif Setiawan
Ada artikel bagus yang gw dapet di email kantor gw hari ini.
Ceritanya bener2 ngena bgt, buat gw terutama..
Langsung aja ya...

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang
bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari.
Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya,
tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat
mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak
kecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan
tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.

Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. “Ayo ke sini
bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu. “Aku bukan anak kecil
yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.”Aku ingin
sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”

Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang… tetapi kau
boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang
untuk membeli mainan kegemaranmu.” Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu
memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita.
Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu
kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya
datang. “Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel. “Aku tak punya
waktu,” jawab anak lelaki itu. “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami
membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?” Duh, maaf
aku pun tak memiliki rumah.

Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata
pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon
apel itu dan pergi dengan gembira.Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat
anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon
apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa
sangat bersuka cita menyambutnya.”Ayo bermain-main lagi denganku,” kata
pohon apel.”Aku sedih,” kata anak lelaki itu.”Aku sudah tua dan ingin hidup
tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah
kapal untuk pesiar?”

“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan
menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan
bersenang-senanglah.”

Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal
yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui
pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. “Maaf
anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi
untukmu.” “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah
apelmu,” jawab anak lelaki itu.

“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon
apel.”Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu.”Aku
benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang
tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon
apel itu sambil menitikkan air mata.

“Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki.
“Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah
sekian lama meninggalkanmu.” “Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar
pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari,
marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.”
Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon.

Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

NOTE :
Pohon apel itu adalah orang tua kita.
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika
kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita
memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita
akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk
membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah
bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita
memperlakukan orang tua kita.

Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita.
Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan
berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada
kita.

Arif Setiawan
semalem, tepatnya 26 Maret 2010, adalah malem yang ga akan gw lupa.
gw ampir aja bakal ngeliat orang mati didepan mata gw..
beeeuuh aga sedikit berlebihan keliatannya, tp ini serius boi.

jd gini, semalem gw balik dari kosan cewe gw di daerah kelapa dua depok sekitar jam 8an.
keluar kosan gw sempet ngobrol2 dl sebentar sm pemuda daerah situ. *hyaaahh pemudaaaaaaaa
intinya gw baru bener2 balik sekitar jam setengah9an lewat kalo ga salah.
dari situ perjalanan gw bersama si kebo (my lovely scooter) berlangsung jujur, aman langsung dan terkendali. *kaya pemilu ya??
di puteran jembatan UI (kalo pernah ke depok pasti tau), gw di salip sm scooter lain dari arah margonda.
karena scooterist punya suatu kode etik yang terlahir entah dari kapan, waktu sejajar sm gw, dia nyapa gw, 'duluan bos' bgtu dia bilang.
gw yg lg fokus tikungan cm bisa ngangguk sm senyum doang..

selesai tikungan gw masih ngeliatin tuh scooter, jalannya aga pelan.
ga lama jarak gw sm tuh scooter jd ga bgtu jauh, paling sekitar 3meteran.
naaahhh klimaksnya disini ni..
abis 'jembatan samber nyawa' mau kearah gardu (sekali lagi yg pernah ke depok pasti tau), tuh scooter mau ambil kanan, tp posisi doi agak ke tengah karena di sebelah kanannya ada truk.
ga ngerti tuh truk maksud dan tujuannya apa, dia seenaknya aja gtu belok ke kiri, padahal jarak mau ke pecahan tuh tinggal sedikit lagi..
di situ gw bener2 lemes.
body belakang tuh truk nyenggol spakbor depan scooter di depan gw.
alhasil tuh scooter jatoh dan nyreset gtu aja di jalanan. ada kali sekitar 1,5 meter..
kejadiannya tuh seakan pelaaaaaannn bgt gw ngeliatnya, seakan nafas gw berenti beberapa detik, tau2 tuh motor sm yang bawa udah kegeletak aja di tengah jalan.
seakan ga punya dosa, tuh truk beserta isinya langsung kabur begitu aja, malah sempet gw liat dia nambah kecepatan.
satu kata langsung keluar dari mulut gw, ANJ*NG!!!!
gila, seenaknya aja tuh truk maen belok, ga mikirin kendaraan laennya di sekitar dia.
trus apa kabar ni sm org yang di serempet tadi??
buseeeeetttt.....

karna gw sadar diri sm kemampuan kebo pacu gw, gw mengurungkan niat gw untuk mengejar tuh truk dan milih buat ngebantuin sang korban yang terdzalimi.
gokil, scooter muuuluussss bgt yg gw taksir keluaran sekitar taun 62an, spakbor depannya rusak parah karena kegerus aspal, sayap sebelah kanannya jg sama, rem tangan putus, dan kepala lampunya pecah..
beeeuuhhhhh... itu bukan mtr gw aja gw ngerasa nyesek bgt.
apa kabar tuh orang??

bagusnya doi warga negara Indonesia asli. di setiap kejadian terparah sekalipun pasti masih ada untungnya..
setelah dia liat keadaan motornya yang rusak parah, dia duduk trus bilang, 'Untung gw ga mati boi...'
gw yg tdnya panik setengah idup jadi nyengir ngedenger dia ngomong gtu..
bagaikan gula yang terjatuh dari toplesnya dan bertebaran di dapur, ga lama warga situ mulai dateng ngerubungin, dan jeleknya orang kita, mereka lebih mengutamakan simpati tanpa tindakan pasti.
akhirnya dengan sigap gw menuju warung terdekat buat beli air mineral sm betadine.
baru deh tuh para semut bantuin.. *dari tadi pada ngapain aja bapak2??
abis amir bersihin lukanya (setelah beberapa lama akhirnya gw tau kalo namanya amir), dia sibuk nelponin tmn2nya buat ngejemput dia.
ga lama tmn2nya pada dateng..
setelah nanya gini gitu dan ada beberapa temennya mencoba ngejar truk tersangka, mereka akhirnya ngebawa korban beserta motornya yg ancur lebur kembali ke tanah halamannya..
hhhh bener2 malem yang ga bakal gw lupain d tuh..
hohoo

intinya gw ngeshare cerita ini c cm buat ngingetin lo lo pada (termasuk gw) buat lebih ati2 kalo naek motor.
karena sehati2nya kita bawa kendaraan, ga menjamin kalo kendaraan2 di sekitar kita jg ati2 kaya kita.
ada dua hal yg harus selalu di inget kalo kita lagi bawa motor.
1. inget hukum berkendara: kalo bukan kita yang nabrak, kita yang bakal di tabrak, jadi harus ekstra heart-heart on the way..
2. jangan lupa pake helm standar, inget yang ada suara 'klik'nya kalo di kunci..
:D
Arif Setiawan
Hari ini gw dapet artikel menarik di email kantor gw..
Semoga bisa menjadi pelajaran berguna buat kita semua..


Suatu hari seorang bocah perempuan miskin sedang berjualan dari rumah ke rumah demi membiayai sekolahnya. Ia merasa lapar dan haus, tapi sayangnya ia hanya mempunyai sedikit sekali uang. Anak itu memutuskan untuk meminta makanan dari rumah terdekat. Tetapi, saat seorang gadis muda membukakan pintu, ia kehilangan keberaniannya.

Akhirnya ia hanya meminta segelas air putih untuk menawarkan dahaga. Gadis muda itu berpikir pastilah anak ini merasa lapar, maka dibawakannyalah segelas besar susu untuk anak tersebut. Ia meminumnya perlahan, kemudian bertanya, “Berapa saya berhutang kepada anda ?”

“Kamu tidak berhutang apapun kepada saya,” jawabnya. “Ibuku mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk perbuatan baik yang kami lakukan.”
Anak itu menjawab, “Kalau begitu, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam.”

Saat Howard Kelly bocah kecil yang miskin itu meninggalkan rumah tersebut, dia bukan hanya merasa badannya lebih segar, tetapi keyakinannya pada Tuhan dan sesama manusia menjadi lebih kuat. Sebelumnya dia sudah merasa putus asa dan hampir menyerah.

Tahun demi tahun berlalu. Suatu hari ada seorang wanita muda mengalami sakit parah. Dokter yang menanganinya merasa bingung dan akhirnya mengirim wanita itu ke kota besar untuk mendapatkan pertolongan spesialis.

Dr. Howard Kelly dipanggil untuk berkonsultasi. Ketika ia mendengar nama kota tempat asal si pasien, ia segera pergi ke kamar tempat dimana wanita tersebut di rawat. Ia langsung mengenali wanita tersebut dan memutuskan untuk melakukan hal terbaik yang bisa ia usahakan untuk menolongnya. Sejak hari itu, ia memberikan perhatian khusus pada kasus ini. Setelah melewati perjuangan panjang, peperangan-pun dapat dimenangkan.

Dr. Kelly dipanggil oleh pihak administrasi untuk menandatangani kuitansi biaya yang harus dibayarkan oleh si wanita kepadanya. Ia melihat kepada kuitansi tersebut, dan kemudian menuliskan sesuatu. Kuintansi tersebut lalu dikirim ke kamar perawatan si wanita. Wanita tersebut merasa takut untuk membukanya, karena ia merasa yakin bahwa ia tidak akan mampu membayarnya. Akhirnya dengan menguatkan hati, ia melihat ke kuintansi tersebut. Sebuah tulisan pada kuitansi telah menarik perhatiannya.

Ia membaca tulisan itu:

“TELAH DIBAYAR PENUH DENGAN SATU GELAS SUSU.”